Apasih yang diharapkan oleh seorang mahasiswa tingkat
akhir? Yak. Sidang ujian akhir, tentunya!
Setelah menempuh kuliah penuh di tiga tahun pertama, and then dua semester selanjutnya diisi dengan acara konsultasi skripsi, menunggu sms dosen, gelayutan di depan ruang dosen pembimbing, dibelain telat makan, gak mau pindah dari depan ruang dosen. Ya, habisnya ditinggal merem dikit dosennya udah gak tau kemana perginya haha..
Kalo
misalkan nih, ada mata kuliah ‘kesabaran menunggu dosen’ saya yakin banyak
mahasiswa yang gak lulus dan harus ngulang tiap semester :)) *saking banyaknya
yang give-up dan memilih buat ke kantin jajan burger*. Tapi, alhamdulillah saya kebagian dosen yang masyaAllah enaknyaaa udah mirip Ibu sendiri.
Mahasiswa
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya dari semua angkatan dan
jurusan pasti gak ada yang gak kenal sosok Bu Srikandi. Jadi tuh, mahasiswa
bimbingan Bu Srikandi ini punya forum sendiri di bbm, terus kalo yang lain
nungguin dosen pembimbing di depan ruangan, kalo mahasiswa bimbingan Bu
Srikandi ini nungguinnya di dalem ruangan Bu Srikandi :)) dewa gak tuh.
Oke, di
sini aku tidak akan menceritakan bagaimana sosok dosen pembimbingku, nanti
disangka ini tempat ghibah --,
Setelah
menjalani beberapa ritual step by step sebagai mahasiswa tingkat akhir, dan
(hampir) dinyatakan lulus. Kemarin, 23 Maret 2015 saya melaksanakan sidang ujian
skripsi.
Satu mahasiswa dikepung empat dosen. Empat dosen. EMPAT DOSEN. Gimana
rasanya? Gugup, jelaslah. Deg-deg-an, pasti. Gak bisa tidur di dua hari
menjelas ujian, gaessssss.
Funfact, malam sebelum sidang saya 'diculik' temen-temen buat
diajakin jalan-jalan ke Probolinggo dan Sidoarjo pulang jam 2 pagi padahal jam
8 pagi masuk ruang sidang! Haha..